Zahra Rumi
Sabtu, 27 April 2019
Ikhlas dan Sabar
Minggu, 29 Oktober 2017
Penilaian Manusia
Sabtu, 25 Maret 2017
TAKDIR
Saya pernah menaruh harapan pada seseorang.. harapan yang dibangun sendiri, di rangkai sendiri, dan akhirnya kecewa sendiri. Sejak saat itu saya selalu jaga perasaan. Gak mau kecewa ya jangan berharap.
Sejak saat itu saya berhati-hati untuk memberikan hati pada seseorang.
Tapi memang kita tidak pernah bisa mengatur takdir ataupun melawan takdir.
Saya jaga hati saya, saya jaga diri saya, saya jaga perasaan saya, kalau sudah terjadi, kalau sudah ada, lalu bisa apa?
Seseorang datang, menggantikan seseorang yang lainnya. Saat itu terjadi, saya tanamkan dari hati, tidak lebih dari ini. Tidak lebih dari sebelumnya.
Saya bisa atur apa yang saya perbuat, tp saya tidak bisa atur perasaan yang ada. Tuhan hebat... manusia bisa mengatur apa yang bisa jadi pikirannya, tapi tidak diluar kendalinya.
Yang saya takutkan, kecewa itu saya rasakan lagi. Yang saya takutkan rasa sakit itu saya rasakan lagi.
Seseorang datang dengan membawa serangkaian kata indah, seolah-olah hadirnya benar ada untuk saya.
Saya terbuai, terbuai oleh kepalsuan yang selama ini dibuat, kepalsuan yang selama ini dilakukan.
Dan lagi, saya terjatuh lagi pada orang yang salah. Saya merasakan sakit dan kecewa.
Saya berpikir, kenapa Tuhan harus menaruh hati pd org ini? Kenapa???
Tapi saya yakin, saya sangat yakin bahwa semua yang terjadi tidak ada tanpa sebuah alasan.
Saya terima saat ini rasa sakit yang saya rasakan. Balasan dari kebaikan dan rasa cinta yang saya tanamkan dalam hati.
Saya mengatur lagi, untuk tidak merasakan hal seperti ini. Cukup untuk lagi. Tapi jika takdir mengharuskan saya terulang lagi hal seperti ini, saya terima. Krn apapun yang saya jaga takkan bisa menolak takdir yang ada.
Saya yakin, ada sebuah cerita indah dari sebuah cerita sedih yang saya rasakan.
Saya yakin, hasil tak pernah menghianati proses. Jika proses saya harus terlebih sakit dan terbebankan, hasil saya pasti bahagia nantinya.
Saya yakin, kuasa Tuhan jauh lebih besar dari apa yang saya pikirkan.
Akan ada masa dimana kebaikan cinta akan terbalas dengan semestinya.
Akan ada masa dimana setiap pengorbanan akan terbayarkan.
Akan ada masa dimana penyesalan untuk orang-orang yang telah melewatkan hati yang tulus.
Saat masa itu datang dan saat itu saya mulai berbahagia.
Terimakasih untuk orang-orang yang membuat saya semakin menjadi pribadi yang kuat.
Semoga ini jadi pembelajaran, bahwa kenyataan tidak selalu berjalan sesuai harapan.
Pendekatan dengan seseorang, ataupun menjatuhkan hati pada seseorang, tak ada satu orangpun yang bisa mengatur untuk hal ini. Cinta datang dariNya, dari kuasaNya. Entah untuk menemukan sejatinya ataupun jadi pelajaran hidupnya.
Terimakasih Tuhan untuk cerita lagi, pengalaman lagi, dlm hidup saya. Createdby: zr. Thanks God for everything.
Minggu, 27 November 2016
It's my life
Si anu blablabla....
Gak usah pusing! Gak usah dipikirin!
Penilaian orang baik atau atau buruk biarkan mereka menilai. Tetapi tetap semua kita yang jalanin. Mereka gak tau hal apa aja yang udah pernah gue lewatin di hidup gue.
It's my life.. ini hidup gue, apapun yang buat gue bahagia so... gue lakuin untuk bahagiain diri gue bukan buat denger apa kata orang.
Karena orang yang berpikir buruk tentangmu hanya dapat menerka dan mengira saja. Dirimu lah yang membuktikan. Dan buktikan apa yang mereka pikirkan itu salah karena suatu saat mereka dapat melihat kenyataan.
Oh.... ternyata dia baik ya.
Oh.... ternyata dia punya kelebihan.
Oh.... pantas dia bisa dapat semua itu karena memang dia layak.
Yang akhirnya mematahkan pikiran buruk menjadi baik.
Jadi... apapun penilaian seseorang terhadapmu bukanlah tolak ukur siapa dirimu. Tapi penilaian orang lain untuk cerminan hidup. Harus bisa buktikan kalau yang mereka pikirkan itu salah. Dan kenyataannya apa yang terjadi lebih baik dari yang mereka katakan tentangmu.
Lakukan yang terbaik, menjadi pribadi yang lebih baik, bukan semata-mata karena ingin dilihat orang lain tapi untuk hidup pada kebaikan. Be good people. ✌🏻️
Selasa, 24 Maret 2015
Optimis
Selalu ada hikmah ditiap kejadian. Kadang memang kita perlu dpt suatu hal yg tidak baik utk menyadarkan kita dan menjadikannya pelajaran.
Malam Hari
Selasa, 11 Maret 2014
Penghianat... Teman? Pasangan?
Sering dengar kan dengan kata "penghianat" ?
Ya memang, penghianat itu justru lebih bahaya dengan yg lainnya.
Krn penghianat itu orang yg kita kenal baik, tp menghianati.
Kalo bukan orang yg kita kenal dekat, mana bisa di bilang penghianat.
penghianat itu bisa menyerang siapa saja, bisa dari pasangan ataupun TEMAN sendiri.
Waspada ya... Musuhmu adalah orang terdekatmu sendiri. Kalau orang yg gak kenal, gimana jadi musuh? Dia aja gak tau kehidupan kita.
Ada yg bilang, pilih sahabat atau pasangan?
Dan banyak juga yg bilang lebih baik lebih memilih teman daripada pasangan. Katanya, kalau kita putus cinta dengan pasangan, temanlah yg menghibur kita, yang ada buat kita dan menjadi tempat kita curhat.
Kalau gue...? Gue gak setuju sama pilihan ini. Krn apa? Teman itu ada kapasitasnya. Berteman baik boleh, tp tidak dengan mencampuri antara kehidupan pertemanan dan pribadi.
Sebaik apapun teman saat ini, jangan pernah melibatkan dia jauh dlm urusan pribadi/privasi kita.
Iya sekarang lg baik, Tp nanti kalo ada masalah, dia akan cerita lg dengan temannya tentang masalah dia. Krn setiap kita berhubungan dengan orang pasti akan selalu ada konflik krn perbedaan. Entah krn perbedaan sifat, sikap, dan kebiasaan. Krn ini lah... teman itu bervariasi. Teman itu bukan pasangan, bukan jg keluarga. Jadi harusnya berteman itu untuk pertemanan bukan lain2.
Dan gue pengalaman banget, melibatkan teman masuk kedalam kehidupan gue terlalu jauh.
Dan ini pelajaran berharga buat gue, teman dekat belum tentu baik.
Dan baik didepan kita, dibelakang kita? Kita gak tau hati seseorang...
Bukannya berpikiran negatif, tapi nyatanya setiap orang punya topengnya masing2. Ia berganti peran sesukanya. Sementara gue belum cukup cerdas untuk mengerti wajah dan kenampakan aslinya. Gue hanya melihat segala hal yang dia tunjukkan ke gue, tanpa tahu apa yang sebenarnya ada dalam hatinya.
Ini yang juga salah, terlalu terbuka masalah pribadi dengan teman.
Padahal kapasitas teman ya hanya teman. Toh nanti yang jadi teman sejati dlm hidup adalah pasangan.
Makanya pasangan itu harus jd serba guna. Bisa jadi pasangan yang baik, bisa jadi saudara krn kedekatan yg tak ada batas, bisa jadi teman untuk kita bertukar pikiran.
Kalo lo udah anggap pasangan ini penting, lo gak perlu lagi bingung harus kesiapa saat lo butuh.