Sabtu, 27 April 2019

Ikhlas dan Sabar


Memiliki seseorang yang tak memilikimu adalah seperti meminjam sesuatu yang bukan milikmu dan harus kamu kembalikan.
Ada waktu dan batas sampai mana kamu memilikinya. Ada waktu dan batas sesuatu itu bersamamu.
Kadang hati selalu merasa, ia adalah milikku. Ia adalah bagian dariku. Maka aku berlaku seperti seseorang yang memang wajar untuk mendapatkannya.
Padahal, ia pun tak merasa memiliki ku.
Padahal, ia pun tau aku bukanlah sesuatu yang sepenuhnya untuk dia. Dan ia pun tidak melakukan hal yang sama seperti aku lakukan untuknya.
Maka saat-saat ini terjadi, aku selalu bilang pada hati ini.
Kelak suatu saat, akan ada saatnya kamu memiliki seseorang yang memang milikmu. Kamu tumpahkan segala keinginanmu untuk bersamanya, melakukan segala sesuatu bersamanya, menjalani hidup berdua, bahkan hal-hal yang saat ini kamu keluhkan dengan dia akan menjadi bagian dari dirinya. Memecahkan masalah berdua dan menjadi pelengkap dalam setiap jalan hidupnya.
Hati ini harus tau, ada sesuatu yang takkan bisa di paksakan seperti takdir.
Maka aku harus percaya, setiap takdir adalah garis tertulis yang takkan bisa dirubah.
Maka akupun harus percaya, takdirku akan datang di waktu yang tepat.
Tugasku hanya lah berdoa, untuk meminta yang terbaik pada takdir hidupku.
Tugasku hanya lah percaya kepada Tuhan yang telah menetapkan segala sesuatunya dengan baik.
Jika dalam perjalanan hidup harus bertemu dengan seseorang lagi dan lagi, mungkin darinya aku belajar sesuatu. Mungkin ada pelajaran hidup yang datang darinya.

Berbaik sangkalah selagi Tuhan memperbaiki hidupmu.
Dan hatipun akan tenang jika aku tau makna ikhlas dan sabar.